+6285-338-491-677 [email protected]
Spread the love

Mataram, 31 Oktober 2025 – Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) terus berkomitmen dalam meningkatkan kompetensi mahasiswanya di era digitalisasi pertanian. Pada hari Kamis, 30 Oktober 2025, bertempat di Laboratorium Teknik Sumberdaya Lahan dan Air (TSLA), telah sukses terselenggara “Free Class QGIS Lab”. Kegiatan ini merupakan kolaborasi apik antara Laboratorium TSLA UMMAT dan Himpunan Mahasiswa Program Studi Teknik Pertanian (PERMATEKTA UMMAT) dengan fokus utama pada Pelatihan Pemetaan Lahan Pertanian Menggunakan Aplikasi QGIS 3.36. Pelatihan yang dimulai pukul 16.00 WITA ini menarik perhatian banyak peserta yang antusias menguasai alat pemetaan geospasial sumber terbuka tersebut.

Pelatihan ini dibuka oleh Muanah, S.TP., M.Si., selaku Kepala Lab TSLA, yang menekankan pentingnya penguasaan Sistem Informasi Geografis (SIG) bagi lulusan pertanian modern. QGIS, sebagai perangkat lunak SIG sumber terbuka, memberikan peluang besar bagi mahasiswa untuk melakukan analisis spasial yang presisi terhadap kondisi lahan. Melalui aplikasi QGIS 3.36, peserta dibimbing untuk mengolah data lahan pertanian, mulai dari digitasi batas, analisis kesuburan tanah, hingga perencanaan tata ruang lahan yang lebih efisien dan berkelanjutan. Pengetahuan ini menjadi bekal krusial dalam menghadapi tantangan pertanian presisi di masa depan.

Sesi praktik intensif dipandu langsung oleh tutor berpengalaman, yaitu Pangeran Apriyono Subirto, Laboran di Lab TSLA. Dengan metode pelatihan yang aplikatif dan langkah demi langkah, peserta diajak untuk langsung mempraktikkan proses pemetaan dari awal hingga menghasilkan peta tematik lahan pertanian yang informatif. Para peserta mendapatkan kesempatan untuk bertanya dan memecahkan masalah secara langsung, memastikan bahwa setiap mahasiswa benar-benar menguasai fungsionalitas utama dari QGIS 3.36, termasuk fitur-fitur pemrosesan data geospasial.

Kepala Lab TSLA berharap kegiatan ini dapat menumbuhkan budaya inovasi dan pemanfaatan teknologi di kalangan mahasiswa pertanian UMMAT. Penguasaan QGIS bukan hanya sekadar keterampilan teknis, tetapi juga kunci untuk berkontribusi pada sektor pertanian yang lebih terukur dan berbasis data. Dengan kemampuan memetakan lahan secara mandiri, mahasiswa diharapkan mampu mengidentifikasi masalah spasial seperti penurunan lahan, optimalisasi irigasi, dan prediksi panen, yang pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi pertanian.

Kegiatan “Free Class QGIS” ini ditutup dengan sesi foto bersama dan komitmen dari Lab TSLA UMMAT dan PERMATEKTA UMMAT untuk terus menyelenggarakan pelatihan serupa secara rutin. Kolaborasi ini menjadi contoh nyata sinergi antara laboratorium dan organisasi mahasiswa dalam mencetak lulusan yang tidak hanya menguasai teori, tetapi juga mahir dalam aplikasi teknologi terbaru di bidang pertanian. Kesuksesan pelatihan ini semakin memperkuat posisi Fakultas Pertanian UMMAT sebagai pencetak tenaga ahli pertanian yang adaptif dan kompetitif di kancah nasional maupun global.

@adminfaperta


Spread the love