Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Dosen Prodi THP di Dusun Baru Tambing Kekeq Lombok Tengah

Spread the love

Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) merupakan salah satu dari tridarma perguruan tinggi yang harus dilaksanakan oleh pihak kampus, baik dengan melibatkan mahasiswa ataupun dosen. Dosen, sebagai salah satu pelaksana PkM, dituntut melakukan kegiatan ini minimal satu kali dalam setahun. Begitu pula dengan dosen-dosen yang ada di prodi Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian UM Mataram. Salah satu kegiatan PkM yang telah dilaksanakan oleh dosen prodi THP di tahun anggaran 2017-2018 adalah kegiatan PkM di Dusun Baru Tambing Kekeq Lombok Tengah.

Dusun Baru Tambing Kekeq merupakan salah satu dusun di Lombok Tengah yang memiliki dua objek wisata terkenal, yaitu Air Terjun Benang Stokel dan Air Terjun Benang Kelambu. Meskipun dusun ini turut aktif menyumbang pendapatan daerah, sayangnya tidak semua masyarakat di dusun tsb yang ikut menikmati rezeki dari kedatangan para wisatawan yang ramai berkunjung, khususnya di tiap hari libur nasional. Dari segi infrastruktur dusun juga sangat tidak memadai. Jalan beraspal hanya dibangun dari jalan protokol hingga ke lokasi air terjun saja, sedangkan jalan di sekitar dusun masih sangat memprihatinkan. Pendapatan dari wisatawan ternyata tidak dapat dinikmati oleh seluruh warga lokal, hal ini dapat terlihat dari kehidupan dan kondisi perumahan di sekitar dusun yang masih sangat sederhana. Terlepas dari kondisi dusun yang masih cukup bersahaja, dusun ini menyimpan potensi hasil bumi yang sangat melimpah dan variatif. Sepanjang jalan dari lokasi air terjun menuju ke rumah-rumah warga setempat, flora dan keanekaragaman produk pertanian tersaji alami dan banyak sekali yang belum tereksplorasi. Oleh karena itu, perlu dilakukan kegiatan PkM berkelanjutan di Dusun Baru Tambing Kekeq untuk memanfaatkan produk lokal setempat untuk maksimalnya kesejahteraan warga di dusun tsb.

Gambar 1. Air terjun benang setokel

Judul program PkM yang telah dilaksanakan di Dusun Baru Tambing Kekeq adalah “Peningkatan Nilai Tambah Hasil Pertanian Melalui Pelatihan Pengolahan Pisang Mas Kirana di Dusun Baru Tambing Kekeq Kabupaten Lombok Tengah”. Kegiatan ini diketuai oleh Dina Soes Putri, M.Si dengan anggota Adi Saputrayadi, S.P., M.Si dan Ir. Asmawati, M.P. dan dibantu oleh tiga orang mahasiswa prodi THP yang termasuk anggota Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) THP. Dana kegiatan ini bersumber dari Dana Pengabdian Insentif Kompetitif Universitas Muhammadiyah Mataram Tahun Anggaran 2017-2018 yang diberikan oleh Lembaga Pengabdian pada Masyarakat (LPM) UM Mataram.

Kegiatan PkM ini terdiri dari lima aktivitas utama, yaitu Penyuluhan Peningkatan Nilai Tambah Hasil Pertanian, Pelatihan Pembuatan Sari Buah Pisang, Pelatihan Pembuatan Sirup Pisang, Pelatihan Pengemasan dan Pengepakan Produk, serta Pelatihan Pemasaran Produk. Kegiatan ini diikuti oleh ibu-ibu PKK, kelompok tani setempat dan mahasiswa yang berjumlah 25 orang. Pisang dipilih sebagai objek pelatihan karena merupakan hasil pertanian yang paling melimpah di dusun ini namun harga jualnya sangat rendah ke tengkulak sehingga belum dapat mensejahterakan ekonomi keluarga setempat. Melalui kegiatan penyuluhan ini, warga dapat mengetahui lebih detail mengenai komposisi, kandungan dan manfaat dari buah pisang, serta berbagai teknologi pengolahan pisang. Sedangkan dari kegiatan pelatihan, warga belajar dan melakukan praktek secara langsung cara pengolahan pisang menjadi berbagai jenis produk olahan yang bernilai jual, cara mengemas produk sehingga menarik pembeli, serta cara pemasaran dan promosi yang efektif sehingga usaha rumahan yang ingin dikelola oleh warga setempat menjadi lebih profit dan berkelanjutan.

Gambar 2. Aktivitas praktek membuat selai dan sirup pisang yang dibantu oleh mahasiswa

Antusias warga peserta pada kegiatan PkM ini cukup tinggi, dibuktikan dengan aktifnya para peserta dalam bertanya dan melakukan praktek bersama. Meskipun pada saat praktek pengolahan hujan turun cukup deras, namun tidak menghentikan semangat peserta untuk tetap melanjutkan kegiatannya. Hasil produk olahannya pun cukup memuaskan. Dari dua produk olahan pisang yang telah dibuat, sirup dan selai pisang, rasa keduanya cukup memuaskan semua peserta setelah dicoba. Peserta juga cukup puas dengan stiker label yang telah disiapkan untuk kegiatan pengemasan produk olahan.

Selain diajarkan membuat dua produk olahan dari pisang, peserta juga diberikan teori tentang pembuatan keripik pakis, yang merupakan salah satu jenis sayur yang banyak dimanfaatkan disana. Ada juga tanaman ashibata yang sering dikonsumsi oleh warga lokal sebagai sayur, yang ternyata dijadikan sebagai tanaman obat di Negara Jepang. Tanaman ashibata ini juga pernah dijadikan sebagai objek penelitian mahasiswa prodi THP yang mendapatkan hibah dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Penelitian yang didanai langsung oleh Dikti. Sayangnya, di Dusun Baru Tambing Kekeq tanaman ini hanya sebatas konsumsi biasa. Oleh karena itu, pelaksana PkM ini, dosen dari Prodi THP, berkeinginan untuk melanjutkan program pengabdian di dusun ini ke depannya dengan mengeksplor produk pertanian lainnya di kesempatan selanjutnya, seperti pakis, ashibata, dan tanaman lainnya yang potensial. Harapannya, melalui kegiatan ini warga lebih terstimulus untuk memanfaatkan semua sumber daya alam yang ada untuk diolah menjadi berbagai produk layak jual yang bernilai ekonomis sehingga dapat meningkatkan taraf perekonomian warga setempat.

Gambar 3. Ibu Asmawati sedang menjelaskan manfaat dan aplikasi tanaman ashitaba kepada warga setempat